Senin, 19 Mei 2014

Mengenal Insomnia

INSOMNIA

Insomnia adalah gejala kelainan dalam tidur berupa kesulitan berulang untuk tidur atau mempertahankan tidur walaupun ada kesempatan untuk itu.

Gejala tersebut biasanya diikuti gangguan fungsional saat bangun.
Insomnia sering disebabkan oleh adanya suatu penyakit atau akibat adanya permasalahan
psikologis. Dalam hal ini,bantuan medis atau psikologis akan diperlukan.

Salah satu terapi psikologis yang efektif menangani insomnia adalah terapi kognitif. Dalam terapi tersebut, seorang pasien diajari untuk memperbaiki kebiasaan tidur dan meng- hilangkan asumsi yang kontra-produktif mengenai tidur.

Banyak penderita insomnia tergantung pada obat tidur dan zat penenang lainnya untuk bisa beristirahat. Semua obat sedatif memiliki potensi untuk menyebabkan ketergantungan
psikologis berupa anggapan bahwa mereka tidak dapat tidur tanpa obat tersebut.
Diagnosa Spesialis tidur kedokteran memenuhi syarat utk mendiagnosis berbagai gangguan tidur. Pasien dengan berbagai
penyakit termasuk sindrom fase tidur ter- tunda sering salah didiagnosis sebagai Insomnia.

Untuk mendiagnosis insomnia,
dilakukan penilaian terhadap:
-Pola tidur penderita sakit jiwa
-Pemakaian obat-obatan, alkohol, atau obat terlarang.
-Tingkatan stres psikis.
-Riwayat medis.
-Aktivitas fisik.
Diagnosis berdasarkan kepada kebutuhan tidur secara individual.

Insomnia bukan suatu penyakit, tetapi merupakan suatu gejala yang memiliki berbagai penyebab, seperti kelainan emosional, kelainan fisik dan pemakaian obat-obatan.

Sulit tidur sering terjadi, baik pada usia muda maupun usia lanjut; dan seringkali timbul bersamaan dgn gangguan emosional, seperti kecemasan,kegelisahan, depresi atau ketakutan.

Kadang seseorang sulit tidur hanya karena badan dan otaknya tidak lelah.
Dengan bertambahnya usia,waktu tidur cenderung berkurang. Stadium tidur juga
berubah, dimana stadium 4 menjadi lebih pendek dan pada akhirnya menghilang, dan pada semua stadium lebih banyak terjaga. Perubahan ini, walaupun normal, sering membuat orang tua berfikir bahwa mereka tidak cukup tidur.Pola terbangun pada dini hari lebih sering ditemukan pada usia lanjut.

Beberapa orang tertidur secara normal tetapi terbangun beberapa jam kemudian dan sulit untuk tertidur kembali. Kadang mereka tidur dalam keadaan gelisah dan merasa belum puas tidur.

Terbangun pada dini hari, pada usia berapapun, merupakan pertanda dari depresi.
Orang yang pola tidurnya terganggu dapat mengalami irama tidur yang terbalik, mereka tertidur bukan pada waktunya tidur dan bangun pada saatnya tidur. Hal ini sering terjadi sebagai akibat dari Jet lag (terutama jika bepergian dari timur ke barat). Bekerja pada malam hari,sering berubah-ubah jam
kerja,Penggunaan alkohol yang berlebihan,
Efek samping obat (kadang-kadang), Kerusakan pada otak (karena ensefalitis, stroke dan penyakit Alzheimer).

Seringkali Penderita mengalami kesulitan untuk tidur atau sering terjaga di malam hari dan sepanjang hari merasakan kelelahan. Awal proses tidur pada pasien insomnia mengacu pada latensi yang berkepanjangan dari waktu akan tidur sampai tertidur.

Dalam Insomnia psiko-fisiologis,pasien mungkin mengeluh perasaan cemas, tegang,khawatir, atau mengingat secara terus-menerus masalah-masalah di masa lalu atau di masa depan karena mereka berbaring di tempat tidur terlalu lama tanpa tertidur.

Pada insomnia akut, dimungkinkan ada suatu peristiwa yang memicu, seperti kematian atau penyakit yang menyerang orang yang dicintai. Hal ini dapat dikaitkan dengan timbulnya insomnia. Pola ini dapat menjadi tetap dari waktu ke waktu, dan pasien dapat mengalami insomnia, berulang terus-menerus. Semakin besar usaha yang dikeluarkan dalam mencoba untuk tidur, tidur menjadi lebih sulit diperoleh. Menonton jam saat setiap menit dan jam berlalu hanya meningkatkan perasaan terdesak dan usaha untuk tertidur. Tempat tidur akhirnya dapat dipandang sebagai medan perang, dan tidur lebih mudah dicapai dalam lingkungan yang asing.

Pengobatan
Pengobatan insomnia tergantung kepada penyebab dan beratnya insomnia. Orang tua yang mengalami perubahan tidur karena bertambahnya usia, biasanya tidak me- merlukan pengobatan, karena perubahan tersebut adalah normal.

Penderita insomnia hendaknya tetap tenang dan santai beberapa jam sebelum waktu tidur tiba dan menciptakan suasana yang nyaman di kamar tidur; cahaya yang redup dan tidak berisik. Jika penyebabnya adalah stres emosional, diberikan obat untuk mengurangi stres. Jika penyebabnya adalah depresi diberikan obat anti-depresi.Namun apabila gangguan tidur berhubungan dengan aktivitas normal penderita dan penderita merasa sehat, bisa diberikan obat tidur untuk sementara waktu. Alternatif lain untuk mengatasi insomnia tanpa obat-obatan adalah dengan terapi hipnosis atau hipnoterapi.

Durasi tidur dan kematian
Sebuah survei dari 1,1 juta penduduk di Amerika yang dilakukan oleh American Cancer Society menemukan bahwa mereka yang dilaporkan tidur sekitar 7 jam setiap malam memiliki tingkat kematian terendah, sedangkan orang-orang yang tidur kurang dari 6 jam atau lebih dari 8 jam lebih tinggi tingkat kematiannya. Tidur selama 8,5 jam atau lebih setiap malam dapat meningkatkan angka kematian sebesar 15%. Insomnia kronis - tidur kurang dari 3,5 jam (wanita) dan 4,5 jam (laki-laki) juga dapat menyebabkan kenaikan sebesar 15% tingkat kematian. Setelah mengontrol durasi tidur dan insomnia, penggunaan pil tidur juga berkaitan dengan peningkatan angka kematian.

Tips Praktis Mengatasi Insomnia :
1. Hindari Cahaya Saat Tidur Cahaya sangat mempengaruhi proses produksi dari hormon melatonin. Cahaya yang terang akan meng- hambat proses produksinya, dan tidak adanya cahaya akan mendorong proses produksinya.
Tips: Matikan TV, komputer, atau peralatan sumber cahaya lainnya satu jam sebelum tidur.Tutupi dengan kain gelap semua peralatan sumber cahaya yang tidak bisa dimatikan.

2. Hindari Untuk Terus Melihat Ke Arah Jam Anda
Bila Anda terus-terusan melirik ke arah jam saat larut malam, tidur Anda akan tersiksa. Anda akan terus menerus merasa khawatir dengan sisa waktu tidur sebelum hari sibuk Anda yang lain dimulai. Jika Anda salah satu dari orang tersebut, maka Anda harus me- nempatkan jam di dalam laci, bawah tempat tidur, atau putar ke arah yang bertentangan dengan jarak pandang Anda.

3. Hindari Kafein 9 Jam Sebelum tdur
Kopi di pagi hari bagus untuk sebagian orang. Namun saat menjelang waktu tidur, hindari makanan dan minuman yang mengandung kafein. Kurangi juga dalam mengonsumsi coklat, cola, teh ataupun kopi tanpa kafein sekalipun.
Tips: pain killers (obat pengurang rasa sakit yg hebat) dan juga pil penurun badan juga mengandung kafein, jadi Anda juga harus menghindarinya.

4. Atur Jadwal Tidur
Aturlah agar jadwal pergi dan bangun tidur Anda sama di setiap harinya,termasuk jga akhir pekan. Rutinitas ini akan membuat tubuh
dan otak Anda tetap pada siklus bangun dan pergi tidur yang sehat. Pada waktunya, Anda akan dapat jatuh tertidur dengan nyenyak sepanjang malam.
Tips: Dapatkan cahaya yang terang selama 5 sampai 30 menit segera mungkin setelah Anda bangun tidur. Cahaya adalah regulator terkuat untuk membangunkan Anda dari tidur.

5. Olahraga Teratur
Olahraga teratur telah terbukti dapat me- ningkatkan kualitas tidur, selama Anda melakukannya tidak terlalu dekat dengan waktu tidur. Energi yang Anda dapatkan setelah olahraga dapat membuat Anda tetap terjaga. Beri jarak antara Anda selesai berolahraga dengan waktu tdur antara 3-4jam.
Tips: olahraga atau latihan ringan seperti yoga, tai chi, dan latihan-latihan serupa boleh dilakukan sebelum tidur.

6. Menetralisir Suara
Tetesan keran, suara kendaraan akan meng- hilangkan sebagian besar waktu tidur Anda.
Tips: Lawanlah suara tersebut dengan suara yang lebih teratur dan tenang, seperti suara fan, AC, atau suara menenangkan lainnya. Anda juga bisa menggunakan sumbat telinga (ear plugs) untuk mengatasinya.

7. Jangan Merokok
Nikotin juga merupakan sebuah stimulan, sama halnya dengan kafein. Nikotin akan membuat Anda semakin terjaga dan dapat
memperburuk insomnia.
Tips: Untuk mempermudah rencana berhenti merokok Anda, Anda akan tidur sedikit lebih baik jika Anda merokok lebih sedikit dari biasanya dan telah berhenti melakukannya selama paling tidak empat jam sebelum Anda pergi tidur.

8. Jauhkan Binatang Peliharaan dari Tempat Tidur.
Gerakan anjing dan kucing peliharaan Anda akan mencegah Anda mendapat tidur nyenyak
seperti yang diinginkan. Mereka juga dapat membawa kutu, debu, bulu, dan pemicu alergi lainnya ke tempat tidur Anda.

9. Relaksasikan Pikiran Sebelum Tidur
Redakan emosi dan juga pikiran Anda sekitar satu jam sebelum tidur.Bacalah sesuatu yang ringan, mendengarkan musik, atau mandi<br>
air hangat untuk menenangkan pikiran Anda.
Tips: Ritual ini juga dapat di- lakukan 10 menit sebelum tidur ketika waktu tidur semakin sempit.

10. Gunakan Bantal Untuk Meringankan Nyeri Punggung
Nyeri punggung ringan mungkin tidak akan membangunkan tidur, tetapi akan sangat mengganggu tidur nyenyak Anda. Solusi yang mudah adalah dengan meletakkan sebuah bantal kecil di antara kedua kaki Anda saat tidur menyamping, gunanya untuk me- nyejajarkan pinggul &amp; mengurangi nyeri di bagian punggung.
Tips: Saat tidur telentang, letakkan bantal kecil di bawah kedua lutut Anda untuk mengurangi nyeri punggung saat malam hari.

11. Tempatkan Leher di Posisi yang Netral
Jika Anda bangun tidur dengan leher kaku, salahkan bantal Anda. Terkadang menggunakan bantal yang terlalu tebal atau yang terlalu tipis. Bantal Anda harus berukuran tepat untuk men- dukung leher Anda dalam posisi netral. Untuk tidur menyamping, hidung harus sejajar dengan pusat tubuh Anda. Hindari tidur dengan posisi telungkup, karena justru akan melilitkan leher Anda.

12. Bersihkan Tempat Tidur Secara Teratur
Alergi yang dapat menyebabkan bersin-bersin, pilek, ataupun gatal-gatal dapat menyebabkan tidur Anda terganggu, dan hal itu mungkin dikarenakan tempat tidur Anda yang seiring dengan waktu akan dipenuhi dengan debu, kutu dan segala macam penyebab alergi lainnya. Bersihkanlah tempat tidur Anda dalam jangka waktu tertentu secra teratur.

13. Segera Konsultasi ke Dokter
Ketika tingkat keparahan insomnia Anda masih tergolong rendah, maka Anda masih bisa meng- atasinya dengan tips-tips tersebut. Tetapi jika selama sebulan insomnia Anda masih saja tidak kunjung sembuh, sudah saatnya untuk memeriksakan diri Anda dan mengetahui apa yang terjadi pada tubuh Anda. Insomnia bisa jadi hanyalah sebuah gejala terhadap suatu penyakit yang lebih serius. Insomnia yang kronik perlu adanya evaluasi dari dr. setempat.

14. Gunakan Obat Tidur Sesuai Resep Dokter
Anda mungkin akan tergoda untuk meng- gunakan obat tidur ketika rasa kantuk Anda belum juga datang di tengah malam, tapi hati-hatilah dalam menggunakannya. Obat tidur dapat membuat Anda kecanduan dan memiliki efek samping yang mengganggu. Idealnya, obat tidur digunakan dalam jangka waktu yang pendek, bukan untuk menjadi gaya hidup sehari-hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar